
Rabu, 26 April 2023, 18:30 WIB
JAKARTA – PSSI berupaya agar pemain Timnas Indonesia U-20 dan Timnas Indonesia U-22 bisa bermain bersama di Bhayangkara FC. Namun hal ini masih menimbulkan pro dan kontra karena banyak pemain yang sudah memiliki kontrak dengan klub tersebut.
Demikian kata anggota Exco PSSI, Sumardji. Menurutnya, semua yang dilakukan PSSI untuk para pemain Timnas Indonesia U-22 dan U-20 merupakan bentuk kepedulian federasi terhadap menit bermain dibanding pemain.
Sebenarnya, kebijakan tersebut menimbulkan pertanyaan. Pasalnya, beberapa pemain masih terikat kontrak dengan klub tuan rumah, misalnya Persija Jakarta yang kerap memberikan kontrak jangka panjang.
Kontrak profesional tentunya harus dipatuhi oleh pemain dan klub. Belum jelas bagaimana kekuasaan PSSI mempengaruhi ketentuan yang berlaku dalam kontrak.
“Kalau yang sudah punya kontrak dan mendapat menit bermain lebih di klub itu tidak masalah. Karena bisa dikatakan tetap di tim,” kata Sumardji saat dihubungi Sportsstars.id, Rabu (26/4). /2023). ).
“Namun jika tim pemain tidak mendapatkan menit bermain, kami akan berkomunikasi dengan pihak klub agar pemain tersebut bergabung dengan Bhayangkara FC,” tambah pria yang pernah menjabat sebagai Kapolres Sidoarjo ini.
Klub-klub PSSI dan Liga 1 perlu berhati-hati agar tidak menuai polemik yang tidak perlu dengan banyak pihak, terutama dengan klub-klub pemantau pemain. Selain itu, setiap klub memiliki program pengembangan pemain mudanya masing-masing.
Perencanaan itu dilakukan agar para pemain Timnas U-20 Indonesia tidak saling kehilangan kontak dalam hal permainan pasca dibatalkannya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Tim basket Patriots Indonesia di IBL juga melakukan hal yang sama.
Editor: Hadi Febriansyah
Ikuti Sportsstars News di Berita Google