liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Friday, June 9th, 2023

Cerita Legenda Timnas Indonesia yang Sulit Temui Presiden Usai Raih Emas SEA Games 1987 dan 1991

Rabu, 19 April 2023, 20:00 WIB

Rully Nere melihat Timnas U22 Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan jelang SEA Games 2023 (Foto: PSSI Press)

JAKARTA – Legenda Timnas Indonesia, Rully Nere, punya cerita unik saat meraih medali emas SEA Games 1987. Rully Nere mengatakan, saat itu sangat sulit bagi timnas Indonesia di SEA 1987 Game untuk bertemu Presiden. Republik Indonesia, meski telah meraih medali emas.

Saat itu, Indonesia masih dipimpin oleh Presiden Soeharto. Pria asal Papua itu menuturkan, meski telah meraih medali emas dan memberikan prestasi untuk Indonesia, sangat sulit bertemu dengan Soeharto.

Mantan pelatih Timnas Putri Indonesia itu menambahkan, perhatian pemerintah terhadap sepak bola kini lebih berkembang dibandingkan saat dirinya menjadi pemain.

“Yang saya alami saat menjuarai SEA Games 1987 dengan mendiang kapten Ricky Yakob, kita (Timnas) berhadapan dengan Mas Sigit Soeharto. Sekarang belum pernah menang uang. Mungkin jamannya sudah berbeda,” kenangnya, saat Diskusi Pers PSSI: Refleksi 93 tahun PSSI di Arena GBK, Jakarta, Senin (17/4) kemarin.

“Jadi ya, kami bangga bisa bermain untuk Merah Putih, saat menjuarai SEA Games ’87, kami hanya mendapatkan Rp 1 juta per orang dan sampai saat ini para pemenang mendapat 100 ribu sebulan dari Yayasan Supersemar untuk tim pemenang di ’87 dan ’91. ,” tambah mantan pemain United dan Galatama itu.

Hal senada juga dirasakan Robby Darwis, Legenda Timnas Indonesia dan Persib Bandung yang meraih emas SEA Games 1987 dan 1991.

“Bagi saya, saat perebutan dua medali emas SEA Games (1987 dan 1991) sangat sulit bertemu dengan presiden. Saat itu saya hanya berjabat tangan. Kata pertama. Saya bertemu dengan presiden (saat itu). SEA Games 1987. Beda banget,” kata Robb Darwis.

“Sekarang pemerintah mengawasi mereka, mereka juga antusias. Tapi itu tetap motivasi, kebanggaan kami bisa mewakili Merah Putih,” tambah pemain yang pernah berposisi sebagai stopper itu.

Editor: Hadi Febriansyah

Ikuti Sportsstars News di Berita Google